BPBD Jabar catat 245 rumah terendam banjir di Rancasari Bandung

Kota Bandung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat. Melaporkan bahwa sebanyak 245 unit rumah di Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi, menyatakan bahwa ratusan rumah tersebut terendam akibat banjir limpasan yang diduga disebabkan oleh saluran air yang tidak mampu menampung derasnya air hujan.

“Kami mendata di Kota Bandung, wilayah yang terdampak banjir terletak di Kelurahan Derwati dengan jumlah 120 unit rumah, dan di Kelurahan Mekarmulya terdapat 125 unit rumah yang terendam,” tutur Hadi di Bandung pada hari Rabu.

Hadi menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang melaksanakan upaya penyedotan air di titiktitik banjir, berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.

“BPBD Jabar telah bekerja sama dengan Diskar PB untuk melakukan kaji cepat di lokasi dan melaksanakan tindakan penyedotan air untuk mengatasi genangan air,” ujarnya.

Ia juga menyatakan bahwa BPBD Jabar telah mengeluarkan peringatan dini mengenai cuaca ekstrem kepada aparat kewilayahan untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih serius. Selain itu, masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan evakuasi mandiri apabila situasi menjadi berbahaya.

“Prinsipnya, kami melakukan mitigasi dengan memberikan informasi terkait potensi bencana kepada masyarakat. Jika situasi memburuk, masyarakat diharapkan segera berkoordinasi dengan aparat guna mendapatkan bantuan darurat,” jelasnya.

Menurut Hadi, banjir yang terjadi di Kecamatan Rancasari disebabkan oleh tingginya curah hujan yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Ia menambahkan bahwa banjir tersebut tidak akan bertahan lama karena bersifat limpasan. “Ketinggian banjir di wilayah ini tidak terlalu tinggi karena hanya berupa banjir limpasan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hadi mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan, mengingat bahwa musim hujan masih akan berlanjut hingga bulan April mendatang.

“Masyarakat diminta untuk terus memantau perkembangan cuaca dan meningkatkan kesiapsiagaan agar dapat menghindari dampak yang lebih besar,” tutup Hadi.