Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Telah memutuskan untuk mendistribusikan dividen tunai sebesar Rp13,95 triliun. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang berlangsung di Jakarta pada hari Rabu.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan laba bersih konsolidasi yang dapat dialokasikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024, yang tercatat sebesar Rp21,46 triliun.
Sebanyak 65 persen dari laba bersih, yang setara dengan Rp13,95 triliun, akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.
Dengan demikian, setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp374,06 untuk setiap lembar saham. Dari total dividen itu, pemegang saham mayoritas akan menerima Rp8,37 triliun yang akan dialihkan ke rekening yang ditentukan oleh Menteri BUMN.
Sementara itu, sisa 35 persen dari laba bersih, yang jumlahnya Rp7,51 triliun, akan dipertahankan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal perusahaan dan mendukung perkembangan bisnis di masa mendatang.
Sepanjang tahun 2024, BNI mencatatkan hasil keuangan yang baik dengan laba bersih yang mencapai Rp21,5 triliun.
Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 2,87 persen jika dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp20,9 triliun.
Peningkatan ini didorong oleh transformasi digital yang berhasil meningkatkan jumlah tabungan tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 11 persen, dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun di tahun 2024.
Awalnya, RUPST BNI dijadwalkan berlangsung pada 13 Maret 2025, tetapi telah diubah menjadi 26 Maret 2025.
Perubahan jadwal ini sejalan dengan bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang juga menggeser waktu RUPST mereka.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mengubah jadwalnya dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Mandiri dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025, dan Bank Tabungan Negara (BTN) dari 14 Maret menjadi 26 Maret 2025.
Penyesuaian waktu ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan regulasi terbaru dan memberikan kesempatan yang cukup bagi masing-masing perusahaan untuk mempersiapkan agenda pertemuan dengan lebih baik.