Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan sedikitnya 557 Unit Pelayanan Gizi (SPPG). Atau dapur umum guna mendukung dan menyukseskan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Jakarta.
“Selanjutnya akan disiapkan secara serentak oleh BGN dengan berkoordinasi dengan pihak terkait,” kata Ketua DPRD DKI Khoirudin di SDN Cipulir 01 Pagi, Jakarta Selatan, Rabu.
Ia menjelaskan, ketika jumlah dapur bertambah hingga jumlah tersebut, maka yang ada hanya Menyalin dan menempel apa yang telah dilakukan dengan baik di 14 dapur sebelumnya.
Khoirudin mengatakan, sebagai wakil rakyat, dirinya mengaku senang karena hingga Januari 2025 sudah ada 14 dapur umum yang menyediakan makanan bergizi gratis bagi 42 ribu santri.
Kedatangannya bersama personel eksekutif, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) dan SDN Cipulir 01 Pagi dimaksudkan untuk memastikan koordinasi berjalan lancar.
“Sebelumnya, beberapa ukurannya bagus, bawa gelas sendiri, bawa sendok sendiri. “Beberapa siswa lupa membawa sendok dan dapat mencuci tangan sehingga mereka dapat terus makan makanan bergizi bersama secara gratis,” katanya.
Ia mengatakan, makanan bergizi gratis tersebut mampu menciptakan suasana nyaman yang kuat di lingkungan sekolah.
Sementara itu, Asisten Pelaksana Tugas Direktur Bidang Kesejahteraan Rakyat DKI Jakarta Hendra Hidayat menambahkan, kegiatan ini diikuti 293 siswa SDN Cipulir 01 Pagi.
“Sejak 31 Januari, Pemprov DKI bekerja sama dengan seluruh pihak terkait telah melaksanakan MBG di 14 SPPG dengan total 126 sekolah,” kata Hendra.
Dalam pelaksanaannya, SPPG Seskoal akan membagikan makanan bergizi gratis ke delapan sekolah terdekat. Menu kotaknya antara lain nasi, telur goreng, kacang panjang, tempe goreng, dan jeruk.
Pertama, Pemprov DKI Jakarta mengatakan menu susu MBG akan dibagikan kepada siswa sebanyak dua kali dalam seminggu. Program MBG diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mulai 6 Januari 2025 di 190 lokasi di 26 provinsi, termasuk DKI Jakarta.
Program ini ditujukan kepada sejumlah sekolah Islam dan pondok pesantren di Indonesia dan bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah dan menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Program ini secara otomatis Tujuannya adalah untuk menyediakan makanan bergizi secara bertahap kepada anak sekolah, ibu hamil, dan bayi.
Pemerintah berharap MBG mampu menurunkan angka gizi buruk, menurunkan angka kehamilan dan meningkatkan konsentrasi belajar anak Indonesia.