Badan Geologi pastikan video erupsi Gunung Gede di Jawa Barat hoaks

Jakarta – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menegaskan bahwa informasi mengenai aktivitas erupsi Gunung Gede di Cianjur, Jawa Barat. Yang beredar di berbagai saluran media sosial dalam beberapa hari terakhir adalah tidak benar atau hoaks.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta pada hari Selasa, menjelaskan bahwa kolom abu erupsi yang ditunjukkan dalam video ilustrasi di sejumlah akun media sosial itu adalah salah, karena video tersebut diambil dari aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Berdasarkan pemantauan aktivitas visual oleh Pos Pemantauan Gunung Api dari Badan Geologi di Cianjur, sampai saat ini, tidak ada erupsi maupun munculnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede.

“Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957 dengan kolom erupsi mencapai 3. 000 meter di atas Kawah Ratu,” ujarnya.

Menurut Wafid, pengamatan visual dari tanggal 1 Januari hingga 8 April menunjukkan bahwa aktivitas yang terlihat di permukaan masih berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang yang berasal dari Kawah Wadon, dengan tinggi asap berkisar antara 50 hingga 100 meter.

Selain itu, pihaknya mencatat aktivitas kegempaan tertinggi, yakni sebanyak 49 kali gempa, terjadi pada 1 April lalu, dan setelah itu tidak ada peningkatan aktivitas hembusan asap kawah atau peningkatan gempa vulkanik dalam.

Pada periode 2 hingga 8 April, petugas pos pemantauan gunung api dari Badan Geologi hanya mencatat satu kali gempa Turnillo, dua kali gempa vulkanik dalam, enam kali gempa tektonik lokal, dan 14 kali gempa tektonik jauh di Gunung Gede.

Dengan demikian, Badan Geologi hingga hari ini, Selasa, 8 April, masih menetapkan status Gunung Gede pada Level 1 (Normal). Masyarakat di sekitar Gunung Gede atau wisatawan disarankan untuk tidak turun, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.

“Masih normal atau Level 1,” kata Wafid.