Istanbul – Pada Jumat (14/3), Pakistan melaporkan bahwa jumlah orang. Yang meninggal akibat penculikan kereta api di barat daya telah meningkat menjadi 30. Pakistan juga menuduh India dan Afghanistan memberikan dukungan kepada para militan yang terlibat dalam serangan ini.
Kelompok militan yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) telah menghancurkan rel kereta api dan menculik kereta pada Selasa (11/3) di kawasan terpencil Bolan, yang terletak di provinsi Balochistan. Kereta tersebut membawa sekitar 440 penumpang.
Letnan Jenderal Ahmad Sharif, kepala departemen informasi militer, menyatakan bahwa paling tidak 26 penumpang dan empat anggota keamanan tewas dalam insiden tersebut, dengan semua 33 tersangka pelaku militan dilaporkan tewas.
Sharif menjelaskan dari jumlah 26 penumpang yang kehilangan nyawa, 18 di antaranya adalah anggota keamanan, dan menambahkan bahwa angka kematian bisa bertambah, karena ada banyak penumpang yang mengalami lukaluka akibat serangan itu.
Dia mengklaim bahwa India terlibat dalam mendanai terorisme di Balochistan dan menyebut serangan terhadap Jaffar Express sebagai bagian dari kebijakan tersebut. “Kesalahan di Jaffar Express adalah lanjutan dari kebijakan yang sama, dengan sponsor yang sama yang mengatur dan mendorongnya,” ujarnya, merujuk pada India.
Selain itu, dia juga mengkritik media India yang menggunakan video yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menyebarkan propaganda yang merugikan Pakistan terkait dengan peristiwa tersebut.
“Media India menyebarkan informasi tidak benar dengan menggunakan video palsu untuk melebihlebihkan keadaan,” jelasnya.
Sharif juga mencela pemerintah Kabul, menyoroti bahwa wilayah Afghanistan dipakai sebagai panggung untuk melancarkan aksi teror.
“Pimpinan teroris dibebaskan dari penjara di Afghanistan. Kami memiliki bukti intelijen yang dapat dipercaya yang menunjukkan bahwa kelompok yang merencanakan serangan ini beroperasi dari sisi batas di Afghanistan,” terangnya.
“Keseluruhan rangkaian kejadian menunjukkan bahwa ada keterlibatan pihak luar, terutama dari elemen yang berbasis di Afghanistan,” tambahnya.